Senin, 23 Juni 2014



Hargailah mereka yang berkata jujur padamu,
seberapa pahit pun itu
karena sesungguhnya yang mereka beri adalah
obat yang menguatkanmu.
Penuhilah jiwa dengan cinta
namun jangan berhenti meski penuh
Hingga tumpahan cinta itu
akan menetes keluar dan memenuhi jiwa-jiwa lainnya.
Kalau kebahagiaan adlh jalan
maka kebijaksanaan adlh Sahabat yg tepat dlm perjalanan itu
dan kegagalan adlh guru terhebat yg membimbing.
 
 

kehamilan

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1  Kehamilan
2.1.1        Pengertian Kehamilan
Menurut Prawirohardjo yang di kutip oleh Rukiyah (2009), kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Menurut Saifuddin yang di kutip oleh Rukiyah (2009), kehamilan adalah dimulai dari kosepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40) minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir.

2.1.2        Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologis Trimester III
Menurut Rukiyah, dkk (2009) seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada alat kandungan, dan juga organ lainnya. Perubahan tersebut antara lain :
1.         Perubahan Pada Sistem Reproduksi
a.       Uterus
Ukuran : untuk akomodasi pertumbuhan janin rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopig, Endometrium  menjadi desidua.
Rahim yang semula beratnnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hyperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin. Regangan dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan istmus uteri makin tertarik keatas dan menipis yang disebut segmen bawah rahim (SBR).
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang tidak sama disebut tanda piskacek.
Pertimbangan hormonal yang mempengaruhi rahim yaitu estrogen dan progesterone sering terjadi perubahan konsentrasi, sehingga progesterone mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim yang disebut Braxton hicks.
Tabel 2.1
Tinggi fundus uteri trimester III
Usia kehamilan
Tinggi fundus uteri
Kehamilan 28 minggu
3 jari diatas pusat atau1/3 jarak antara pusat ke Prosesus Xifoideus (25 cm)
Kehamilan 32 minggu
½ jarak pusat dan Prosesus Xifoideus (27 cm).
Kehamilan 36 minggu
1 jari dibawah Prosesus Xifoideus (30 cm)
Kehamilan 40 minggu
3 jari dibawah Prosesus Xifoideus (33 cm)

b.        Indung Telur (Ovarium)
Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.


c.       Vagina Dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah atau kebiru-biruan (tanda Chadwick).
2.      Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone dan somatomammotropin
3.      Sirkulasi Darah Ibu
a.       Volume Darah :
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada masa kehamilan 32 minggu diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat ± 30%. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan.
b.      Protein Darah :
Gambaran protein dalam serum berubah ; jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-globulin dan fibrinogen terus meningkat.
c.       Hitung Jenis Dan Hemoglobin :
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relative volume plasma darah. Eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport O2 yang diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb menurun walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Dalam kehamilan, leukosit meningkat sampai 10.000/ cc. begitu pula dengan produksi trombosit.
d.      Nadi Dan Tekanan Darah :
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester ke dua, dan kemudian akan naik lagi seperti pada pra hamil. Tekanan vena dalam batas normal pada ekstremitas atas dan bawah, cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84/menit.
e.       Jantung :
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu kehamilan. ECG kadangkala memperlihatkan deviasi aksis kekiri.
4.      Sistem Pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seoramg wanita hamil selalu bernafas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada (thoracic breathing).
5.      Saluran Pencernaan
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama mengeluh mual dan miuntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari.
6.      Tulang Dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligament-ligamen melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup gigi tidak akan kekurangan kalsium. Apa yang disebut gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene yang buruk di sekitar mulut.
7.      Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi :
a.       Muka : disebut masker kehamilan (chloasma gravida)
b.      Payudara : putting susu dan areola payudara
c.       Perut : linea nigra striae
d.      Vulva
8.    Kelenjar Endokrin
a.       Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
b.      Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
c.       Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh
9.      Dinding Perut (abdominal wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastic dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastatis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
10.    Kenaikan berat badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.


2.1.3        Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Trimester III
Menurut Bartini (2012), Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian. Pada periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagian dari dirinya., dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah dan hanya bisa melihat dan menunggu tanda-tanda dan gejalanya.
Menerima kelahiran, persiapan melahirkan, rencana perawatan bayi. Periode ini sering disebut periode menunggu dan wasapada, sebab itu tak sabar menanti kelahiran bayi. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu, bahkan sering muncul perasaan cemas dan takut kalau bayinya tidak normal, juga takut terhadap rasa sakit pada proses persalinan. Dukungan pada periode ini sangat diperlukan.

2.1.4        Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III
Menurut Bartini (2012), periode kehamilan dari waktu ke waktu seringkali memunculkan keluhan dan memerlukan pemenuhan kebutuhan guna kelangsungan kehamilannya. Kemampuan bidan untuk memberikan solusi untuk mengurangi keluhan dan memenuhi kebutuhan kesehatan ibu hamil perlu di dasarkan pada kondisi hamil saat itu.
1.        Nutrisi
a.       Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan.
b.      Upayakan menu seimbang, kekurangan atau kelebihan aka berdampak pada janin.
2.        Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbgai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan menganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung.
Untuk mencegah hal tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu:
a.         Latihan nafas melalui senam hamil
b.        Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
c.         Makan tidak terlalu banyak
d.        Kurangi atau hentikan merokok
e.         Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti asma.
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden.
3.        Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa kehamilan. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena sering kali mudah terjadi gigi berluban, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.
4.      Pakaian Selama Kehamilan
a.         Pakaian yang menyerap keringat, longgar/tidak ketat sehingga tidak menganggu peredaran darah dan menghindari bendungan vena dan varices.
b.        BH atau bra yang menyangga payudara.
c.         Untuk multigravida boleh menggunakan stagen untuk menyangga perut.
d.    Gunakan sepatu yang berhak rendah ( no high heels).
5.      Eliminasi (BAK/BAB)
Masalah buang air kecil tidak mengalmi kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat menganggu, sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat sisa yang memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
6.    Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak dibenarkan bila:
1.     Terdapat perdarahan pervaginam
2.     Terdapat riwayat abortus berulang
3.     Abortus/partus prematurus imminens
4.     Ketuban pecah
5.     Serviks telah membuka
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal bradycandia karena kontraksi uterus dan para peneliti berpendapat wanita yang melakukan hubungan seks dengan aktif menunjukkan insidensi fetal distress yang lebih tinggi.
7.    Mobilisasi dan body mekanik
ibu hamil boleh melakukan kegiatan fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak, dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk istrahat.
Secara anatomi, ligament sendi putar dapat meningkatkan pelebaran/pembesaran rahim pada ruang abdomen. Nyeri ligament ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada ligament ini merupakan suatu ketidaknyamanan pada ibu hamil. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil yaitu pada saat duduk, berdiri, berjalan, tidur, bangun dari berbaring, membungkuk dan mengangkat.
8.    Exercise/senam hamil
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, berenang, olahraga ringan dan senam ibu hamil.
9.    Istrahat/tidur
Wanita dianjurkan merencanakan istrahat yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. untuk  istrahat yang teratur bisa meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari kurang lebih 8 jam dan istrahat dalam keadaan rileks dan pada siang hari selama 1 jam.

10.    Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Didalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan dirinya kepada bidan atau dokter. Menjelang persalinan sebagian wanita merasa takut menghadapi persalinanya, terutama bagi yang baru pertama kali. Disinalah pembinaan hubungan antara penolong dan ibu saling mendukung dengan penuh kesabaran sehingga persalinan dapat berjalan dengan lancar.
11.    Memantau kesejahteraan janin
Jika pemeliharaan janin dalam rahim secara tradisional dilakukan dengan usaha yang bersifat turun menurun dan sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat, maka kini telah dikembangkan alat-alat canggih untuk melakukan pemeriksaan kesejahteraan janin dalam rahim.

2.1.5         Kebutuhan psikologi trimester III
Menurut Kusmiyati (2009), selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional.  Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan bahwa dia sudah memilihkan nama untuk bayi yang akan dilahirkan.  Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau dia kehilangan kecantikkannya, atau kemungkinan bayinya tidak normal.
Faktor-faktor yang membantu kestabilan emosi calon ibu yaitu:
1.   Ibu sendiri mempunyai masa kanan-kanak yang bahagia sehingga keluarga yang mempunyai anak dianggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan.
2.   Pandangan mengenai keluarga bahwa didalamnya terdapat hubungan yang saling memuaskan karena ibu telah mendapatkan cinta kasih sewaktu ia kecil maka ia pun mampu untuk memberikan kasih sayang pada anaknya.
3.   Ibu mempunyai hubungan yang sehat dengan suami, anak hadir sebagai hubungan intim antara dirinya dengan suami yang dicintai.
4.   Ibu tidak diganggu oleh kesulitan sosial ekonomi seperti suami tidak bekerja, perumahan yang buruk, penyakit dan lain-lain.
Agar proses psikologis dalam kehamilan berjalan normal dan baik maka perlu mendapatkan dukungan dan kenyamanan dalam psikologisnya.  Dukungan bisa berasal dari berbagai pihak yaitu dari suami, orangtua, anak, teman dan orang-orang di sekelilingnya.
a.    Support Keluarga
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga.  Karena konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya seorang anggota baru dan terjadinya perubahan hubungan dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterprestasikannya berdasarkan kebutuhan masing-masing.
Pemecahan masalah dipengaruhi oleh individu dan keluarga yaitu:
1.          Bagaimana organisasi keluarga itu
2.          Pengalaman yang lalu menghadapi krisis
3.          Cara-cara mempengaruhi pola pemecahan masalah
4.          Kemampuan dan adanya sumber-sumber
Tugas keluarga yang saling melengkapi dan dapat menghindari konflik adalah dengan cara pasangan merencanakan untuk kedatangan anaknya, mencari informasi bagaimana menjadi ibu dan ayah, ibu mempersiapakan peran sebagai ibu rumah tangga.
Agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar dan ibu dapat mengadakan hubungan yang sehat dengan bayinya, maka reaksi ibu terhadap kehamilannya seharusnya:
1.          Menerima kehamilan
2.          Menghilangkan rasa takut terhadap persalinan
3.          Menerima peran ibu
4.          Menciptakan ikatan antara ibu dan bayinya
b.   Support dari tenaga kesehatan
Depresi dan perlu Peran bidan dalam perubahan dan adaptasi psikologis adalah dengan memberi support atau dukungan. Tenaga kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yang ada disekitar ibu hamil atau pasca bersalin, yaitu bapak, kakak, dan pengunjung.
Disini bidan harus dapat mempelajari keadaan lingkungan ibu hamil seperti pada ibu hamil yang selalu memikirkan keluarga, keuangan, perumahan, dan pekerjaan dapat juga penanggulangan.

2.1.6        Asuhan Kehamilan Atau Antenatal Care
1.   Pengertian
Asuhan kehamilan atau antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Saifuddin, 2008).
2.   Tujuan asuhan antenatal
Menurut Depkes (2007) yang dikutip oleh Bartini (2012), adapun tujuan antenatal care adalah:
a.         Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
b.         Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
c.         Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
d.        Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin.
e.         Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara ekskusif.
f.          Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
g.         Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal.
h.         Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.
3.   Standar Asuhan Kehamilan
Menurut Depkes (2007), yang dikutip oleh Bartini (2012), pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah seorang wanita merasa dirinya hamil. Kebijakan pemerintahan tentang kunjungan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu sebagai berikut:
a.          Minimal 1 (satu ) kali pada trimester pertama = K1
b.          Minimal 1 (satu ) kali pada trimester kedua = K2
c.          Minimal 2 (dua) kali pada trimester ketiga = K3 dan K4
Menurut Bartini (2012), kebijakan pemerintah untuk kunjungan ANC bidan harus melakukan “14 T” antara lain :

a.         Timbang berat badan ibu
b.         Memeriksa tekanan darah
c.         Mengukur tinggi fundus uteri
d.        Memberikan imunisasi TT sesuai jadwal
e.         Memberikan tablet Fe
f.          Test untuk PMS (penyakit menular seksual)
g.         Temu wicara dalam rangka persiaan rujukan
h.         Terapi kebugaran
i.           Test VDRL
j.           Test reduksi urine
k.         Test protein urine
l.           Test Hb
m.       Terapi Iodium
n.         Terapi malaria

2.1.7        Rujukan
Menurut JNPK-KR (2008), BAKSOKU dapat digunakan untuk mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu dan bayi.
Bidan (B)                    : pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalian yang kompeten dan untuk menatalaksanakan gawat darurat obstetri dan bayi baru lahir untuk dibawa ke fasilitas rujukan.
Alat (A)             : Bawa perlengkapan dan bahan-bahan asuhan persalinan,    masa nifas dan bayi baru lahir (tabung suntik, selang IV, alat resusitasi, dll) bersama ibu ketempat rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan menuju fasilitas rujukan.
Keluarga (K)            : beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan bayi mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan da tujuan merujuk ibu ke fasilitas rujukan tersebut. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan atau bayi lahir sehingga ke fasilitas rujukan.
Surat (S)                 :   surat ke tempat rujukan. Surat ini harus memberikan indentifikasi mengenai ibu dan atau bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang telah diterima ibu dan atau bayi baru lahir. Sertakan juga partograf yang dipakai untuk membuat keputusan klinik.
Obat ( O)                :   bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke fasilitas rujukan. Obat-obatan tersebut mungkin akan diperlukan selama perjalanan.
Kendaraan (K)       : siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. Selama itu,   kondisi kendaraan cukup baik untuk mencapai tujuan pada waktu yang tepat.
  Uang (U)                       :ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlahyang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu dan atau bayi baru lahir tinggal di fasilitas rujukan.